Dasuki (40) pernah mengalami kusta. Ia diserang penyakit menular ini pada usia 17.
“Awalnya saya tidak tahu apa itu kusta. Saya pun baru tahu terkena kusta saat usia 17 tahun di puskesmas. Saya pun mencari informasi tentang kusta dan baru tahu bahwa penyakit ini menular dan dapat menyebabkan disabilitas bila ditemukan terlambat,” kata Dasuki yang berprofesi sebagai penjual karpet dan makanan di Subang.

Kenyataan bahwa dirinya mengidap kusta membuatnya sempat putus asa dan sangat “down”. Beruntunglah ia menemukan kegiatan yang dapat membuatnya lebih percaya diri dan menerima kondisi dirinya. Ia punya banyak kegiatan yang mengharuskan ia bertatap muka dengan semua orang.
“Saya bergabung dengan kelompok perawatan diri (KPD). Disana saya bertemu dengan OYPMK yang bahkan memiliki lebih banyak masalah. Saya berbagi pengalaman dan mendengarkan cerita dari rekan lainnya. Di sini saya menjadi kuat dan termotivasi. NLR pun sering mengundang saya pada berbagai kegiatan konseling sesama yang pernah mengalami kusta,” ujar Bapak dengan dua anak.

Dasuki saat ini menjabat sebagai ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia. Dalam berbagai kesempatan Dasuki selalu siap melalukan konseling sesama pada orang yang pernah mengalami kusta seperti pak Satri.
